PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH GYPSUM DAN SERBUK BATU BATA TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG (STUDI KASUS : JALAN JAMPRUT, LAMUK, KALIWIRO)

Detail Cantuman

Prodi Teknik Sipil

PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH GYPSUM DAN SERBUK BATU BATA TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG (STUDI KASUS : JALAN JAMPRUT, LAMUK, KALIWIRO)

XML

Tanah mempunyai peranan yang penting dalam pekerjaan konstruksi. Hal ini dikarenakan tanah merupakan struktur bawah atau pondasi yang mendukung semua beban bangunan yang berada di atasnya. Tanah pada Jl. Jamprut, Lamuk, Kaliwiro tersebut memiliki daya dukung tanah yang kurang baik dan berlempung. Sehingga mengakibatkan kerusakan seperti jalan amblas, asphal yang bergelombang serta tanahnya longsor. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai jenis tanah dan nilai kohesi tanah tersebut, salah satunya menggunakan Direct Shear Test Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang dilakukan oleh butir tanah terhadap desakan atau tarikan. Bila tanah mengalami pembebanan akan ditahan oleh kohesi tanah yang tergantung pada jenis tanah dan kepadatannya dan gesekan antar butir – butir tanah (Hary Cristady, 2002). Pada prinsipnya uji kuat geser tanah merupakan suatu proses dalam upaya mengetahui nilai kohesi tdan sudut geser suatu tanah. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian Berat Volume Tanah, Berat Jenis Tanah, Kadar Air Tanah, Atterberg Limits, dan Uji Direct Shear. Pengujian Atterberg Limits dan Direct Shear Test menggunakan perbandingan campuran dengan prosentase 13%, 15%, 17% limbah Gypsum dan 11,5%, 12%, 12,5%, 13% Serbuk Batu Bata. Hasil pengujian batas cair, batas plastis dan indeks plastisitas mengalami penurunan pada prosentase campuran 17% limbah gypsum dan 13% serbuk batu bata. Nilai Batas Cair = 15,65% (nilai kondisi normal 59,86% menjadi 50,49%). Batas Plastis = 12,16% (nilai kondisi normal 45,05% menjadi 39,57%). Indeks Plastisitas = 26,22% (nilai kondisi normal 14,8% menjadi 10,92%). Pada hasil pengujian Direct Shear terjadi peningkatan pada prosentase 17% limbah gypsum dan 13% serbuk batu bata. Nilai Kohesi = 25,71% (nilai kondisi normal 0,140 kg/cm menjadi 0,176 kg/cm 2 ). Nilai Sudut Geser = 5% (nilai kondisi normal 10° menjadi 28°). Nilai Kuat Geser = 65% (nilai kondisi normal 0,180 kg/cm 2 ). Nilai kuat geser tanah optimal sebesar 0,331 kg/cm 2 menjadi 0,297 kg/cm 2 pada prosentase 13% gypsum + 12,5% serbuk batu bata dan 17% gypsum + 12,5% serbuk batu bata Nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,1413 termasuk kategori sangat rendah, 0,2747 kategori rendah, dan 0,003 termasuk kategori sangat rendah. Dalam mempersiapkan tanah yang akan digunakan dalam pengujian sebaiknya dilakukan dengan hati-hati, yaitu dengan cara membersihkan permukaan tanah sedalam 0,5 meter kemudian baru diambil tanah yang akan diteliti. Perlu dilakukan pengujian lanjutan dengan menambah prosentase campuran diatas 17% G dan 13% BM, sebagai pembanding apakah nilainya turun atau sebaliknay. Untuk memperoleh hasil yang lebih maksimum maka penelitian harus melakukan pengecekan pada alat yang akan digunakan dan disesesuaikan prosentase campuran yang telah direncakan.
Kata kunci : Direct Shear, Tanah Lempung, Limbah Gypsum, Serbuk Batu Bata. 2


Detail Information

Item Type
Skripsi
Penulis
Dina Puspita - Personal Name
Student ID
2019140111
Dosen Pembimbing
Wiji Lestarini, S.T., M.T - - Dosen Pembimbing 1
Ir. H. Suharto. M.Eng - - Dosen Pembimbing 2
Penguji
Wiji Lestarini, S.T., M.T - - Ketua Penguji
Ir. H. Suharto, M.Eng. - - Penguji 2
Kode Prodi PDDIKTI
22201
Edisi
Published
Departement
Teknik Sipil
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit Universitas Sains Al-Qur'an : Wonosobo.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
Copyright
Individu Penulis
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail